SMP Negeri 2 Wonogiri menggelar Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad saw. pada hari Rabu, 2 Maret 2022. Kegiatan diikuti guru, karyawan, dan siswa yang beragama Islam. Agar tidak terjadi kerumunan, jamaah dibagi dalam beberapa lokasi yaitu: di aula, hall, dan halaman sekolah. Siswa yang belajar di rumah, mengikuti kegiatan melalui streaming You Tube.
Mengawali kegiatan, Rendi Fajar Saputra, kelas 8F membacakan Quran Surat An Naml ayat 15-18. Setelah itu, sambutan dari Kepala SMP Negeri 2 Wonogiri, Dra. Utami Padri Astuti, M.Pd.
Utami Padri Astuti menyampaikan apresiasi kepada segenap panitia yang telah merancang dan melaksanakan kegiatan. Hal ini sebagai upaya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt., bagian dari ibadah kita sebagai umat beragama yang harus melaksanakan perintah Allah Swt. ”Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad saw. beserta Malaikat Jibril untuk mendapat perintah salat lima waktu. Ini menunjukkan betapa besar kuasa Allah yang diberikan kepada umatnya melalui Nabi Muhammad saw. Sebagai muslim, kita harus melaksanakan ibadah, tidak hanya salat wajib, tetapi ibadah-ibadah lain yang kita amalkan baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat,” kata Utami.

Peringatan Isra Mikraj 1443 Hijriah mengusung tema ”Tebarkan Manfaat, Wujudkan Generasi Taat Beribadah”, hendaknya disikapi dengan menebar manfaat sebagai implementasi akhlak yang terpuji. Utami menyampaikan bahwa walaupun kecil, sumbangsih siswa, bagi sekolah, mulai dari menjaga diri, berbuat baik kepada teman, guru, kepada sekolah sebagai upaya mewujudkan generasi terpuji yang taat beribadah.
Utami berharap, kegiatan ini bukan hanya sekadar kegiatan spiritual. Lebih dari itu, kegiatan ini sebagai revolusi mental untuk meningkatkan akhlak yang mulia. “Mari kita senantiasa berbuat yang terbaik untuk diri sendiri, dan orang lain dengan menebar manfaat, meningkatkan perbaikan di sekolah untuk mewujudkan generasi taat beribadah,” imbau Utami mengakhiri sambutannya.
Pemaparan hikmah Isra Mikraj oleh Ustadz Ichwanudin. Mengawali taushiyah, beliau mengajak jamaah untuk mensyukuri nikmat berupa kesehatan dan kesempatan sehingga bisa melaksanakan Peringatan Isra Mikraj meski terbatas karena masih dalam situasi pandemi Covid-19. Matahari yang bersinar cerah pagi itu, memberi energi yang luar biasa. Sebagai sumber kehidupan, panasnya matahari mudah-mudahan menjadikan kita sehat dan kuat. “Tanaman akan menjulur ke arah matahari, sebagaimana hidayah, harus dicari,” ujar Ustadz Ichwanudin.

Ustadz Ichwanudin menyampaikan bahwa makna Isra Mikraj adalah perintah salat lima waktu. Perintah langsung dari Allah kepada Nabi Muhammad, tanpa perantara. Salat merupakan mikraj-nya orang-orang beriman. Salat adalah amal yang paling utama. Amalan yang pertama dihisab adalah salat. Namun, faktanya, masih banyak dari kita yang melalaikan salat.
Ustadz Ichwanudin mengajak memaknai Peringatan Isra Mikraj dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas salat dengan mencontoh salatnya Rasulullah. Ketika salat, mestinya kita meninggalkan sejenak urusan dunia, mengingat Allah ada di hadapan kita, melihat dan mengawasi apa yang kita perbuat. Ini merupakan cerminan sikap”ikhsan”. Ustadz Ichwanudin memaparkan secara gamblang gerakan dan bacaan dalam salat beserta maknanya. Ternyata setiap gerakan salat mulai dari takbir hingga salam mempunyai makna.
Di penghujung taushiyahnya, Ustadz Ichwanudin mengajak jamaah untuk memperbaiki diri, mempersiapkan diri, berupaya dan berdoa agar menjadi pribadi yang lebih baik. Taushiyah ditutup dengan doa. Pada akhir acara diadakan kuis. Siswa yang bisa menjawab pertanyaan seputar materi taushiyah, mendapat hadiah berupa voucher pulsa dari panitia dan doorprize dari Kepala SMP Negeri 2 Wonogiri. Kegiatan berakhir pukul 10.00 WIB.


